Berterima Kasih Pada Uang
![]() |
Gambar oleh The Checkup |
Life is suffering. Hidup adalah penderitaan. Begitulah yang dikenal dalam ajaran Buddha. Kondisi kita dalam hidup ini silih berganti antara bahagia dan derita.
Salah satu hal yang bisa membawa derita adalah kondisi finansial yang terbatas atau bahkan nyungsep mepet fakir. Ya, bahagia memang tidak melulu soal uang. Namun, ada satu hal yang bisa diberikan oleh uang, yaitu kebebasan.
Kebebasan untuk punya lebih banyak pilihan dalam menjalani hidup. Kebebasan untuk lebih leluasa mengelola waktu. Kebebasan untuk melakukan A ketimbang B, dan berbagai alternatif pilihan lainnya. Hal ini tentu lebih membahagiakan ketimbang tidak punya pilihan sama sekali.
Life is suffering. Hidup adalah penderitaan. Penderitaan juga bisa hadir dari ‘kegoblokan’ orang lain. Yang membuat kita terkena getahnya. Mungkin teman yang licik, anggota keluarga yang tidak bisa ‘diandalkan’, orang random yang membuat kebijakan tolol, dan lain-lain.
Penderitaan, bisa hadir dari berbagai pintu.
Namun, izinkan saya memberi kamu sedikit harapan. Izinkan saya, teman yang juga menderita seperti kamu, memberikan sedikit tips untuk berdamai dengan penderitaan.
Pengalaman pribadi. Saya pernah tidak punya uang sama sekali dalam rekening. Suatu hari, saya pernah bingung antara membeli nasi goreng atau beli rokok. Uang yang saya miliki saat itu kalau tidak salah sekitar 15 ribu, dan dalam kondisi perut keroncongan.
Dari pengakuan di atas, sekarang kamu yakin ya kalau kita sama-sama menderita?
Oke, sekarang saya akan memberikan tips yang telah saya singgung sebelumnya. Tips untuk berdamai dengan penderitaan, terutama soal finansial.
Tips ini saya dapatkan dari Ken Honda dalam bukunya Happy Money. Dalam buku tersebut, Ken membagikan pengalamannya berinteraksi dengan Wahei Takeda, seorang miliuner Jepang.
Wahei Takeda memberi nasihat kepada Ken untuk berterima kasih kepada uangnya.
“Arigatou your money,” kata Ken menjelaskan nasihat Wahei.
Ken saat itu bingung dengan nasihat itu. Namun singkat cerita, Ken akhirnya memahami maksudnya. Berterima kasih kepada uang adalah soal mengapresiasi.
Mengapresiasi uang yang hadir dalam hidup kita dari upaya mencari rezeki yang halal (kalau bahasa kita mah), mengapresiasi uang yang hadir dalam hidup kita dari membantu orang lain memenuhi kebutuhannya, mengapresiasi uang yang hadir dalam hidup kita dari meningkatkan kualitas hidup seseorang berkat sesuatu yang dapat kita berikan.
Cobalah berterima kasih dalam hati saat menerima gaji. Cobalah berterima kasih saat kamu mendapatkan uang karena telah mentransfer ilmu kepada seseorang. Cobalah berterima kasih pada uang yang masuk saat kamu mungkin telah mengantarkan paket yang ditunggu-tunggu oleh pemiliknya.
Ucapkan terima kasih pada uang yang masuk, cukup dalam hati.
Lakukan secara konsisten dalam waktu yang lama, niscaya kamu akan merasa lebih excited dalam menjalani hidup. Dan ketika kamu lebih antusias dalam hidup, kamu menarik (attract) lebih banyak uang ke dalam hidupmu.
Pun demikian sebaliknya, ucapkan terima kasih pada uang saat kamu membayar tagihan-tagihan. Ucapkan terima kasih pada uang yang keluar saat kamu memberi nafkah kepada keluargamu. Ucapkan terima kasih pada uang saat kamu memberi tips kepada orang lain yang telah memberi nilai tambah ke dalam hidupmu.
Ucapkan terima kasih pada uang yang keluar, cukup dalam hati.
Ken menyebutnya sebagai arigatou in - arigatou out. Berterima kasih saat uang masuk dan keluar.
Itulah tips yang ingin saya bagikan kepada kamu sebagai teman sependeritaan. Saya harap kamu percaya bahwa kita sama dalam penderitaan.
Posting Komentar untuk "Berterima Kasih Pada Uang"
Posting Komentar